Kini aksi cyber crime kian marak saja. Para pelaku kejahatan di dunia maya ini semakin gencar melakukan variasi dan inovasi dalam menciptakan berbagai macam program untuk merusak dan mengacaukan berbagai aktivitas di dunia maya. Mulai dari merusak perangkat games, menghilangkan program, bahkan yang paling parah pelaku cyber crime kini mampu merusak sebuah perangkat keras (hardware) dari sebuah komputer. Meski tidak merusaknya secara langsung, namun bila kita tidak mewaspadainya suatu saat komputer kita akan crash dan tidak bisa digunakan lagi. Alhasil…. kita harus kembali merogoh kocek besar untuk membeli perangkat komputer yang baru.
Maka dari itu, sebaiknya kita melindungi komputer kita dari berbagai macam serangan para pelaku cyber crime dengan memproteksinya menggunakkan berbagai Anti Virus, Firewall, Anti Spyware serta Anti Malware. Selain itu sebaiknya kita juga menggunakkan berbagai software asli dan bukan bajakan atau hasil cracking. Hal ini sangat berguna dan memberi resistensi lebih terhadap komputer kita.
Aksi cyber crime yang dilakukan di tiap negara biasanya berbeda satu sama lain. Para pelaku cyber crime di tiap negara dapat dibedakan dari cara kerja, target ataupun sasaran kejahatannya. Kebijakan dari pemerintah dalam menumpas cyber crime pun berbeda dan disesuaikan dengan kebiasaan para pelaku cyber crime.
Di China misalnya, sebagai negara penghasil berbagai macam software games, para pelaku cyber crime biasanya merusak perangkat games, menghilangkan program , maupun mengacaukan program games nya. Di Amerika sebagai negara yang maju dalam berbagai bidang, terutama teknologi, para pelaku cyber crime biasanya membobol account bank milik nasabah dengan menyebarkan virus saat melakukan transaksi online. Apapun aksi cyber crime, bila tidak diberantas dan di antisipasi bukan hanya komputer saja, ponsel berbasis internet pun tidak akan luput dari sasaran cyber crime ini.
Menurut David Emm, peneliti regional senior Kaspersky Lab perilaku cyber crime dapat dikatakan menjadi sebuah bisnis. Perang di dunia cyber sudah setiap saat bahkan setiap detik terjadi. Bahkan para pelaku cyber crime sampai memantau apapun yang dilakukan di Kaspersky Lab (tempat pengembangan program anti virus) dan kemudian membuat program virus yang lebih canggih lagi.
Nah sekarang… kita para ahli dan praktisi di bidang IT termasuk saya, tinggal memilih apakah kita ingin berperan sebagai peran antagonis (pelaku cyber crime) atau kita memilih menjadi peran protagonis yang mengimbangi dan memberantas para pelaku cyber crime tersebut. Terutama di negeri kita Indonesia ini, yang mana kebijakan dalam memberantas aktivitas cyber crime masih minim sekali. Kita bebas melakukan aktivitas cyber crime di Indonesia tanpa takut akan disidang karenanya, mengingat minimnya kebijakan cyber crime di Indonesia. Namun tentu saja ada hitam ada putih, ada yang jahat dan tentunya ada yang baik, tentunya kita yang berperan sebagai peran protagonis akan memberantas para pelaku cyber crime. GO Indonesia…. Mari kita berantas para pelaku cyber crime 😉