Melihat Hawai dari Choshi City…

Mengawali perjalanan sebagai Chiba Ambassador atau duta pariwisata dari Prefektur Chiba di Jepang, maka hari minggu 24 Juni 2012 lalu diadakan tour bersama Chiba Ambassador dari negara lain untuk pertama kalinya. Tujuan wisata kali ini adalah ke bagian paling timur dari Jepang atau kota Choshi. Wilayah ini ada di bagian timur laut dari pusat Prefektur Chiba di Jepang. Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam menggunakan bis, dan selama perjalanan semua Chiba Ambassador begitu excited untuk menantikan perjalanan yang luar biasa ini.

Sesampainya di kota Choshi penyambutan yang sangat luar biasa dari masyarakat atau pemerintah setempat. Spanduk dipasang, pemusik siap untuk beraksi dan bahkan pihak dari televisi bersiap untuk merekam aktivitas kami selama tour pertama Chiba Ambasssador ini. Diawali dengan mengenakan baju dari kota Choshi yang berwarna kuning, kami semua para Chiba Ambassador pun dipersilahkan duduk di bangku yang telah disediakan untuk melihat Taiko Ensemble sebagai upacara penyambutan.

Pertunjukkan Taiko Ensamble 

Satu hal yang saya suka dari melihat setiap pertunjukkan musik tradisional di Jepang adalah semangat dan dedikasi yang luar biasa dari para pemainnya. Setiap pemain memainkan peran masing-masing dengan sangat baik dan totalitas. Sehingga ketika melihat pertunjukkan Taiko Ensemble tersebut, adrenalin saya ikut naik dan ikut hanyut bersama dengan dentuman drum dan seruling yang dimainkan. Itulah sebabnya pertunjukkan tradisional di Jepang selalu menarik untuk diikuti. Silahkan lihat videonya di akhir tulisan, namun tentunya rekaman video dengan aslinya pastilah sangat berbeda feel-nya.

Usai melihat pertunjukkan, kami para Chiba Ambasssador diizinkan memainkan alat musik yang tersedia disana. Saya pun berkesempatan memainkan seruling yang cara memainkannya tidaklah mudah. Walau semasa sekolah dulu ada pelajaran bermain seruling, tapi seruling Indonesia dan seruling Jepang ini sangatlah berbeda. Tak banyak Chiba Ambassador yang bisa memainkannya atau bahkan membunyikannya sekalipun. Alat musik lain yang saya coba entah namanya apa. (^.^)? Silahkan lihat saja foto nya ya… hehehe…*pamer

Mencoba Memainkan Salah Satu Alat Musik Taiko Ensamble

Diberikan oleh-oleh khas Choshi kemudian kami lanjut dengan kegiatan makan siang. Choshi ini terkenal dengan hasil ikan dan produksi soy sauce atau kecap asinnya, atau dalam bahasa Jepang disebut 醤油 (baca :shouyu) Itulah sebabnya ketika memilih makanan saya lebih memilih makanan seperti sashimi untuk mencicipi hasil lautnya dan rasanya sungguh luar biasa enak.

Mencicipi Sashimi Set

Jika kami selesai makan lebih awal, kami boleh berkeliling untuk melihat toko oleh-oleh yang ada di dekat rumah makan. Saya pun bergegas makan dan segera keluar ruangan untuk melihat-lihat toko oleh-oleh yang ada. Tak banyak oleh-oleh yang menarik perhatian saya, selain harganya juga lumayan, produk khas dari kota Choshi di Chiba-Jepang ini sudah saya peroleh gratis seusai melihat pertunjukkan Taiko Ensamble tadi, yaitu berupa kecap asin dan ikan kering. (^.^)

Ada satu hal yang menarik perhatian kami semua para Chiba Ambassador ketika melihat pusat oleh-oleh. Disana ada eskrim yang memiliki rasa yang sangat unik, namanya adalah soy souce ice cream. Rasa dari eskrim soy souce ini benar-benar unik. Rasanya tidak seperti kecap asin, melainkan memiliki rasa nano-nano. Lidah saya yang mencicipi es krim tersebut berubah-ubah rasanya, mulai dari rasa kopi, karamel, hingga rasanya pun terkadang seperti sebuah cheese cake. Nah buat para pembaca yang berkunjung wajib banget mencicipinya. Harganya pun murah yaitu hanya 150 Yen (15 ribu++ rupiah)

Kereta Tua di Jepang

Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan mengendarai kereta tua di Jepang. Sepanjang perjalanan disekelilingnya kami dapat melihat pabrik pembuatan soy sauce di kota Choshi Jepang. Sama sekali tak terlihat seperti pabrik, suasananya masih sangat pedesaan dan sama sekali tak terasa lingkungan umumnya pabrik yang penuh limbah dan asap. Selain itu menurut tour guide yang mendampingi, kami pun bisa melihat stasiun yang ada di paling timur Jepang. Ini dia stasiun yang ada di paling timur dari wilayah Jepang.

Stasiun Paling Timur di Jepang

Melanjutkan perjalanan menuju Choshi Port Tower. Sesampainya di Choshi Port Tower saya begitu amazing melihat pemandangan sekitar. Suasana laut dan hawa sejuk yang begitu menyenangkan. Ingin rasanya main air di pinggir laut, tetapi apa daya waktu tour sangatlah singkat. Namun yang patut disyukuri adalah bisa mencapai puncak tertinggi dari Choshi Port dan untuk mencapai puncak tertinggi kita harus menaiki 99 buah anak tangga yang jumlahnya sama persis ketika saya hitung.

Lanjut setelah melihat pemandangan dari puncak Choshi Port Tower, kemudian lanjut membeli oleh-oleh berupa sesuatu yang bergambar maskot kota Chiba. Dari Choshi Port lanjut ke Hill Top Observatory… Disini menjadi tempat Obervatory yang menarik. Yang menarik disini adalah kita bisa melihat sekeliling Jepang dari utara, timur, selatan, hingga barat. Selain itu ada 1 hal yang menarik perhatian saya. Kita bisa melihat Hawai dari sini. WOW… Sesuatu yang amazing bukan? Tapi tunggu dulu… Tak semua orang bisa melihatnya. Hanya orang yang memiliki hati bersih dan kebaikan hati tulus yang bisa melihatnya. Tetapi karena di puncak observatory disediakan teleskop, maka bagi mereka yang tidak bisa melihat dengan mata telanjang MUNGKIN bisa menggunakkan teleskop yang ada dengan membayar 100 Yen. (mungkin karena aku ga nyoba teleskop soalnya…. hehehe)  Bukan hanya Hawai, Filipina dan kawasan lain di sekitarnya juga bisa dilihat dari hill top observatory ini.

All About Choshi City

Perjalanan tour para Chiba Ambassador pun berakhir di Hill Top Observatory. Kami semua akhirnya pulang dengan kondisi yang tentunya lelah. Walau lelah pengalaman yang menyenangkan dan sungguh menarik bisa melihat kota Choshi di Jepang. Nah buat para pembaca yang tertarik dengan kota Choshi ini mungkin bisa manfaatkan kesempatan jalan-jalan gratis disini… siapa tau saya mengajak berkunjung ke Choshi City ini… 🙂

15 thoughts on “Melihat Hawai dari Choshi City…

  1. Ini beneran apa Van? “Tak semua orang bisa melihatnya. Hanya orang yang memiliki hati bersih dan kebaikan hati tulus yang bisa melihatnya.” -__-*

    • huahaha aku ngeliat samar2… sepintas ada pulau, tapi entah itu nyata atau halusinasi malah jadi ga tau hehehe… 😛
      total sih ada 20 mas plaus… tapi kmrn yg ikut kayaknya cuma 18 orang deh

  2. berapa lama yang dibutuhkan utk beradaptasi sama makanan Jepang yg kebanyakan mentah itu Van? (ya kecuali kalo sejak di Indo kamu udah seneng makan makanan mentah) 😀
    trus gimana kamu bagi waktu sama kuliahnya kalo jalan2 terus begini? 🙂

    • >.< ahhh kenapa sih aku selalu dinilai buruk ama kamu? 😦 *nangis di pojokan
      Adalah waktu kuliahnya… ini jalan2 Chiba Ambassador setahun cuma 4x. Masak selama hidup mantengin buku kuliah mulu. Justru pembelajaran itu banyak dan bisa dilakukan dimana aja dan bahkan dilakukan diluar kampus. Buat aku pribadi aku pernah bilang bahwa salah satu faktor keinginan menjadi Chiba Ambassador adalah untuk melatih speaking dan kemampuan bicara bahasa Jepang. Dan aku belajar langsung di lapangan bicara bahasa Jepang dengan sesama foreigner.
      Aku suka sushi, tapi selama di Indo biasanya sushi yang dimakan sushi yang sudah matang. Ga ada waktu lama kok. waktu makan sushi di jepang ya makan aja gitu langsung tanpa takut. Karena udah yakin ama quality dan kebersihannya. Kalau makan sushi mentah di Indo justru aku yang agak menghindari…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s