Halo Takita yang imut dan cantik…
Kakak senang bisa membaca surat Takita dan mimpi-mimpimu yang menginginkan setiap ayah bunda di Indonesia bisa bercerita. Kalau boleh jujur, kakak juga ingin orang tua kakak bercerita dongeng atau apapun kepada kakak sewaktu kakak masih kecil. Namun kenyataannya tidak seindah yang Takita alami. Jujur kakak iri kepada Takita yang memiliki ayah bunda yang selalu mendongeng cerita kepada Takita. Pasti seru sekali yah bisa mendengar ayah berpura-pura menjadi pahlawan ataupun ketika bunda berperan jadi ibu suri. Tapi walaupun walaupun orang tua kakak tidak sempat mendongeng kepada kakak sewaktu kakak masih kecil, kakak percaya orang tua kakak sayang kepada kakak. 🙂
Meski kakak tidak pernah mendengar orang tua kakak mendongeng atau bercerita untuk kakak, tapi kakak pernah loh mendengar bapak ibu guru di sekolah semasa kecil dulu bercerita. Meski hanya sesekali, tapi kakak senang ketika bapak ibu guru bercerita apalagi cerita legenda suatu daerah… Karena sedikit banyak kakak juga jadi belajar akan budaya dan cerita sejarah Indonesia. Dan kakak cukup salut dengan ibu bapak guru di sekolah yang bisa mengobati dan menggantikan kerinduan kakak yang tidak pernah didongengkan oleh orang tua.
Takita…
Untuk mewujudkan mimpi Takita memang tidak mudah ya… Apalagi di zaman globalisasi ini teknologi sudah berkembang pesat. Penggunaan televisi, memutar film melalui CD atau DVD, berlangganan TV kabel untuk melihat tayangan internasional yang ‘mungkin’ lebih menarik, sampai penggunaan internet yang bisa bebas diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Kalau ayah bunda tidak mau repot bisa saja ayah bunda menggunakan media tersebut untuk bercerita kepada Takita atau anak Indonesia lainnya.
Mewujudkan mimpi Takita di era globalisasi ini memang sedikit sulit. Tantangan zaman dan kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri pasti lebih menggoda untuk anak seusia Takita. Tapi kakak yakin bahwa anak Indonesia pasti akan lebih senang mendengar orang tuanya bercerita dibandingkan melihat acara televisi yang bisa setiap saat mereka tonton. Dan tentunya orang tua juga harus kreatif bercerita agar anak Indonesia lebih senang mendengar dongeng dari orang tua daripada melihat acara televisi.
Mungkin… di Indonesia tidak semua orang tua pandai bercerita. Bahkan kakak sendiri kalau boleh jujur tidak pandai bila harus bercerita di depan anak seusia Takita. Tapi kakak percaya bahwa setiap cerita yang disampaikan oleh orang tua memiliki nilai moral, cinta dan kasih sayang yang melebihi apapun yang tidak akan ternilai dan tergantikan oleh apapun. Jikalau kakak menikah dan mempunyai anak nanti, kelak kakak juga akan mencoba selalu bercerita kepada anak kakak suatu saat nanti. Selain untuk menyampaikan rasa kasih sayang kepada anak kakak tentunya juga untuk bisa mewujudkan mimpi Takita. (^.^)
Terakhir…
Kalau kakak juga boleh bermimpi bersama Takita, mungkin kakak juga ingin bukan hanya ayah bunda saja yang sering bercerita, tapi bapak dan ibu guru di sekolah kanak-kanak juga harus rutin memberikan cerita dan mendongeng kepada murid-murid di sekolah.
Mengapa?
Karena sedikit banyak kejadian di sekolah akan memancing kreativitas dari anak-anak tentunya yang seusia Takita. Kerinduan anak untuk mendengarkan cerita akan memicu anak untuk meminta langsung kepada orang tua mereka. Terlebih untuk mereka yang suka mendengarkan cerita namun ayah bunda tidak pernah bercerita seperti yang kakak alami. Niscaya mimpi Takita bukan hanya menjadi mimpi Takita seorang melainkan juga mimpi anak Indonesia lainnya.
Dan bukan hanya kakak akan selalu mendukung Takita untuk mewujudkan mimpi tersebut. Melainkan ayah bunda, bapak ibu guru di sekolah dan semua orang bisa mewujudkan mimpi untuk Indonesia bercerita.
Salam
Ivan Prakasa
PS : Maafkan kakak baru membalas surat Takita. Ketika kakak melihat surat balasan Takita sudah banyak sekali surat untuk Takita ya… Dan saat kakak membuat surat ini kakak lihat sudah ada 88 surat. Jikalau tepat, mungkin surat kakak ini akan jadi surat ke 89 yang itu merupakan tahun kelahiran kakak loh… (^.^) Dan semoga kakak bisa bertemu dengan Takita suatu saat nanti (^.^)/
Tulisannya bagus nih buat Takita… semoga semua guru dan pendidik bisa belajar buat bercerita secara rutin… salam.
amin… semoga bisa terwujud semua itu 😀
my baby — Cissy, sejak dalam kandungan udah mulai saya ceritakan dongeng/cerita rakyat. ga terlalu sering sih, karena memang ingatan ceritanya terbatas, tapi seenggaknya responnya seru.
sekarang, setelah Cissy lahir, dan udah nginjek 6 bulan, dongeng/cerita rakyat juga masih saya berikan, meski masih jarang-jarang. tapi ya, selain itu juga saya berikan “petuah” melalui nyanyian-nyanyian lagu daerah yang dulu pernah saya ajari waktu kecil dulu.
mudah-mudahan, kelak dongeng dan cerita rakyat tersebut bisa membantu Cissy agar lebih kreatif, dan mengenal budaya. 🙂
Wah mas Billy hebat…. Orang tua yang baik… *envy ama cissy yg didongeng-in ortunya*
Amin… semoga kelak semua itu menjadi nilai plus dan membuat Cissy jadi anak yg hebat dan berbakat 😀
Aku untungnya dulu seriing banget didongengin mamaku.
*cari inspirasi buat balas suratnya Takita*
aku ndak pernah sama skali 😦
hiks…
jadi keinget buku-buku dongeng semasa kecilku dulu sekarang ke mana aja ya? sayang banget itu..
wah bisa disumbangin tuh kakak kalo masih ada… kan lumayan banyak anak2 yg kurang mampu yg rajin membaca tapi kurang scr ekonomi. Sayang yah udah ga ada skrg 😦
eerrggg.. ternyata ivan lebih muda setahun dr aku.. ~_~ #salahfokus..
hahaha :))
brati kakak lebih tua setaun… #kemudiandibahas
jangan panggil saya kakakkkkk !!! >.<
Kak nie…. #herewegoagain hahaha 😛
-_-“
Pingback: Surat dari Takita: Mimpi-mimpi Takita - Blog Indonesia Bercerita
Pingback: Surat dari Takita: Mimpi-mimpi Takita | Blog Teman Takita