Halo semuanya… Duh duh… Makin lama makin ga keurus aja nih blog… Padahal tepat kemarin blog ini dapet ucapan selamat ulang tahun ke 7 dari WordPress. Congrats dulu untuk blog sederhana dan apa adanya ini. Semoga bisa terus menulis walaupun updatenya ga rutin ya… (^.^;)
Well… Anyway kemana aja sih selama ini?! Kayaknya mulai cerita dari sibuk pindahan dulu aja kali ya.
Jadi tepat tanggal 10 Januari 2015 waktu itu saya mulai pindah apartemen di Tokyo. Itung-itung memperbaiki derajat hidup menjadi lebih baik, saya milih apartemen yang lebih besar dong tentunya. Hehehe… Walaupun biaya sewanya lebih mahal hampir 2x lipat harga apartemen sebelumnya, namun melihat kondisi apartemen yang masih bagus, masih bersih, dekat dengan stasiun dan berada di Tokyo, apartemen ini termasuk murah loh. \(^.^)/ Hehehe…
Namun proses pindah apartemen di Jepang itu ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Kalau di Indonesia kita pindah kost itu prosesnya ibarat cuma laporan bapak/ibu kost doang, di Jepang prosesnya sangatlah rumit. Bisa dibilang kita harus 2x kerja mengurus dokumen dan hal-hal di apartemen lama dan kemudian mengurus hal yang sama untuk apartemen yang baru. Hal-hal apa saja sih yang wajib diurus untuk proses pindah apartemen di Jepang? Buanyaaak…. Hahaha…
Baiklah akan coba saya jabarkan satu per satu hal-hal apa yang harus dilakukan untuk proses pindahan apartemen.
Point 1 Laporan pemilik apartemen lama untuk memutus kontrak
Laporan pemilik apartemen jauh-jauh hari ini adalah wajib hukumnya. Kita harus sudah menentukan kapan tanggal kita akan keluar apartemen. Normalnya 1 bulan sebelum kita harus sudah lapor, tapi hal ini berbeda kebijakannya tiap apartemen. Ada yang 2 bulan sebelum atau bahkan lebih harus sudah lapor pemilik apartemen. Hal ini bertujuan agar pemilik apartemen bisa mempublikasikan kepada orang lain bahwa akan ada space kosong di apartemen yang akan kita tinggalkan. Tentu saja ini sangat berguna bagi pemilik apartemen agar apartemen tidak kosong dan cepat memperoleh penghuni baru.
Jeda waktu kapan kita harus melapor kalau mau pindah biasanya dijelaskan di awal kita membuat kontrak dengan pemilik apartemen. Biasanya dijelaskan harus lapor 1 bulan sebelumnya kah, harus lapor 2 bulan sebelumnya kah, atau waktu yang lebih lama lagi. Ini penting diperhatikan kapan kita harus laporan, karena kalau kita gak laporan jauh-jauh hari bakalan kena denda loh nantinya. Maka dari itu harus hati-hati.
Sebelum laporan, ada baiknya kita sudah survei lokasi dimana kita akan tinggal nantinya. Karena itu jauh-jauh hari sebelum kita hendak memutus kontrak (pindah apartemen) sebaiknya kita sudah survei tempat lain dan sudah menentukan dimana kita akan tinggal.
Point 2 Pastikan kontrak dengan apartemen yang baru
Karena proses pembuatan kontrak itu memakan waktu, maka pada saat hampir bersamaan dengan point pertama dilakukan ada baiknya pembuatan kontrak baru sudah diproses.
Memang baiknya sih kita memastikan kontrak dengan apartemen baru terlebih dahulu sebelum laporan ke pemilik apartemen lama biar aman. Tapi mengingat ada yang 2 bulan sebelum atau lebih sudah harus lapor maka akan jadi sedikit sulit untuk mereka karena umumnya pemilik apartemen / pemilik properti tidak mau lama-lama menunggu penghuni baru. Maksimal biasanya 1 bulan setelah tanda tangan kontrak kita harus sudah masuk apartemen baru.
Intinya kita harus sudah pegang kontrak dengan apartemen baru 3-4 minggu sebelum tanggal keluar dari apartemen lama agar aman. Yah apes-apesnya mepet, setidaknya 2 minggu sebelum keluar dari apartemen lama kontrak dengan apartemen baru harus sudah pasti.
Sekedar tips menentukan tanggal keluar masuk pindahan apartemen, proses angkut-angkut barang itu biasanya ga bisa sehari langsung kelar loh. Kalau pakai jasa pindahan mungkin bisa cepat beres dan cuma sekali angkut, tapi kalau enggak?! Kita harus usaha sendiri mindahin barang kita dengan transportasi seadanya. Saya sendiri waktu itu memberikan jeda waktu 5 hari keluar dan masuk apartemen baru. 10 Januari 2015 saya masuk ke apartemen yang baru dan 15 Januari 2015 saya resmi keluar dari apartemen yang lama. Jadi selama rentang waktu 5 hari itu saya mengurus proses angkut-angkut barang.
Perlu diingat jasa angkut barang / pindahan di Jepang itu gak murah. Biasanya mereka akan pasang tarif berdasarkan jarak pindah dari apartemen lama ke apartemen baru. Ada juga yang flat rate atau juga per jam. Namun tetap saja harganya bikin ‘nyekek’ menurut saya. Buat saya yang masih mahasiswa saat itu saya mending bolak balik ngangkut barang daripada bayar biaya sewa jasa pindahan.
Jadi pintar-pintarlah mengatur tanggal pindahan ya… (^.^)/
Point 3 Laporkan putus/buat kontrak komponen LIGET (Listrik, aIr, Gas, tElepon/intErnet, TV)
Sama seperti laporan di point pertama yang dilakukan jauh-jauh hari. Kita juga harus melapor kepada pihak penyedia listrik, air, gas, telepon/internet, dan juga layanan TV setidaknya 1 bulan sebelum kepindahan. Komponen yang paling utama adalah komponen ‘LIG’. Ini sangat krusial dan wajib kita laporkan karena semua apartemen pasti ada komponen ‘LIG’ ini. Sisanya untuk telepon/internet serta TV harus kita laporkan apabila kita memakai jasa mereka saja, jika kita tidak ya tidak perlu melapor.
Kita harus menelpon masing-masing penyedia LIGET. Penyedia jasa LIGET di apartemen lama dan di apartemen baru bisa saja berbeda company-nya. Karena itulah kita harus melapor untuk memutuskan kontrak komponen LIGET di apartemen lama dan kemudian melapor membuat kontrak yang baru untuk komponen LIGET di apartemen yang baru.
Pastikan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan pada saat memutus dan membuat kontrak. Biasanya ada perintah dari penyedia jasa LIGET mengenai pembayaran pemakaian terakhir di apartemen lama, cara mematikan / menghidupkan sekring listrik, gas dan hal-hal lainnya. Jadi pastikan semuanya beres dan tata cara yang diperintahkan diikuti dengan baik.
Point 4 Lapor diri ke city hall
Apa itu city hall? Apa saja yang harus kita laporkan? Prosedurnya bagaimana?
Karena sudah cukup banyak menulis, point ini akan dilanjutkan di postingan selanjutnya ya. 😀
Apa kabar kak ivan,
Ebuseeet, ini pindahan apartemen apa Resign kerja di perusahaan? Ribet banget yg harus di lakuin.
kabar baik… pindahan apartemen ini… 😀
met ultah ya buat blog lu van…
makasih mas Arman… 😀
wahh.. knp pindahan nih? iyaa.. udah lama rasanya ga baca blog ini.. hoho.. mudah2an kerasan yahh di tempat baru.nyaa.. btw.. di singapore sama ribet.nyaa tuh. dokumentasi.nya banyak dan urusan buat matiin telpon / internet / dll juga harus di kerjain.. unless kita nge-kost sama ibu kost yg include semua.nya.. jadi tinggal pack barang dan cabut aja dehh..
hhehehe gpp… biar lbh deket tempat kerja aja… biar waktunya ga habis di jalan…
amin… thank you ya…
hahaha kayaknya cuma Indonesia aja ya yg gampang..
keliatan ribet karena banyak perintilan yang diurus dan ada waktu persisnya ya — contohnya mau keluar harus lapor dulu 1-2 bulan sebelumnya, dll.
iyah.. hahaa.. printilannya byk n ribet bgt jadinya mas Bil…
Waaaahhh jadi sekarang sudah resmi bukan mahasiswa lagi ya. Asyeeekkk ivan menetap di jepang. Siapa tahu ada rejeki ke jepang bisa minta ajakin iva buat jadi tour guide. Hahahaha 😝
Btw ternyata susah ya mengurus perpindahan tempat di jepang. Kalau disini ya tinggal bilang besok mau pindah sekalian pindahin barang udah beres. Tapi ribetnya juga untuk mempermudah kedepan yak.
Btw lagi. Waaahh blognya udah 7 tahun. Keren! Ayoo diupdate rutin! *ngomong sama diri sendiri juga* 😆
hahaha udah resmi bukan mahasiswa…
Ga berarti menetap di Jepang juga tau. hahhaa… boleh aja… kabari jauh2 hari ya…
hehe iya nih dah 7 taun aja… harus rajin update. makasih ya nie.
Happy anniversary blognya Ivaaan! Mana foto apartemen barunya?
hahaha nanti yah di part 2
Met ultah bang buat blognya.
Buat pindah ke apartemen baru kayaknya gak jauh2 beda ya kayak pindah kontrakan atau kos, hihihi 😀
beda jauh… disini ribet…. hahaha
met ultah blognya Ivann… semoga gak males update…
hahaha iya nih jarang bgt update parah…. makasih ya
Duh enaknya pindah ke Tokyo jdi pngen dah *tpimustahil*
hahaha… tiada yg mustahil di hadapan Tuhan * ceramah hahaha 😛
wahh udah senior ya. aku baru ulang tahun kelima. hehehe.
Hahaha…. itu udah lama banget… cuma kan pas bikin ga langsung dipake… dianggurin brapa taun… Baru aktif 2-3 taunan… hehehe
kak ivan, aku lolos pemberkasan monbu nih. wkwkwk
btw tes tulisnya itu susah ngga ya kak ?
kasih tips dong kak.
Wah selamat yah… smoga sukses…
Wah gak tau aku… aku kan pake jalur UTU hehehe
Gyaaa, gak kayak pindahan kost di indonesia XD ribet beut pindahan di jepang~~ ahahah
iya.. hahaha… ini aja masih ada part 2 hahaha
Wah selamat ya untuk ultah Blognya yang Ke-7 tahun. Gilaakk… udah lama banget yah… 🙂
Semoga ke depannya tambah sukses dan semakin rajin menulis. DItunggu lanjutan ceritanya… hehehe…
hahaha lama tapi ilang timbul nhihihi….
Makasih ya… siap nanti dilanjutkan
Mas, biaya hidup di Tokyo untuk 2 orang (suami istri) sekitar brp? (dalam rupiah)
Untuk kehidupan normal ya mas, tidak terlalu irit.
Mohon jawabannya. Terimakasih.
sudah dijawab ya di komen sebelumnya
tadi lagi googling buat cari tempat jalan-jalan eh ketemu blog ini. salam kenal kak Ivan^^ (ehm.. manggil kakak, jangan2 gue yang lebih tua lagi.. ahaha)
selamat ultah ke-7 buat blognya 🙂
Hahaha… bisa jadi tuh…
Salam kenal ya… Makasih udah mampir..
ya ampun lupa ganti nama ‘loztfairy’ itu.. hahahh
Hahaha kenapa emangnya nama itu?! hahaha
Hajime masite watasiwa Beli Madu Murni Online 😀
konichiwa
Hahaha… hajimemashite
nice
Saya suka setiap postingan dari artikel saudara. Dijelaskan dengan bahasa yang baik namun tetap mudah dipahami.(^^d
Boleh saya tanya? Apakah anda masih tinggal dijepang atau sudah kembali ke Indonesia?
Terima kasih sebelumnya….(^^)
Terima kasih… Saya masih di Jepang
Pingback: Pindah Apartemen di Jepang Part 2 | ivanprakasa.com
Kak. Daftar beasiswa ke jepang gimana sih? Aku pengin ambil beasiswa tapi jurusan DKV. Susah gak kira kira
Mohon bantuan nya. Terimakasih😊
kalo beasiswa monbusho bisa cek disini http://www.id.emb-japan.go.jp/sch_rs.html
Hai…ivan? Ini ivan yg prnh krj di saka farma bkn? Sy muji (yg suka bikin nastar).
Iya bener mbak Muji… Inget kok. Iya bener ini Ivan… 😀
Pingback: SELAMAT TINGGAL TOKYO… (part 1) | ivanprakasa.com