Archives

SELAMAT TINGGAL TOKYO… (part 1)

Oke… Karena kemarin di instagram @ivanprakasa (jangan lupa follow yah) pada ngedukung daku untuk nulis blog lagi, maka untuk menembus hits blog yang hampir sejuta, dakupun memutuskan untuk nulis blog lagi. Semoga bisa update blog terus ya… Ga usah muluk-muluk deh. Minimal sebulan sekali dulu targetnya. Syukur-syukur kalo bisa seminggu sekali.

Banyak banget cerita tertunda yang ingin dituangkan di blog sederhana ini. Oke, mulai dari cerita diri sendiri dulu yah yang mungkin pada banyak ketinggalan. Jadi per April 2018, saya udah gak lagi tinggal di Tokyo. Pindah jauuuuuhhhhh sekali… Ya ga jauh-jauh banget sih. Pindah ke Osaka tepatnya. Hehehe… Just FYI aja Tokyo – Osaka itu jauhnya ibarat Jakarta – Semarang lah. Jadi kalo ada yang nyariin saya di Tokyo, mohon maaf udah pindah jauh ke Osaka sehingga untuk ketemuan di Tokyo kemungkinannya kecil.  Kecuali kalian main ke Osaka ya. Tentunya dengan senang hati kalau Tuhan mengizinkan dan ada waktu mungkin bisa ketemuan.

Well… Kembali ke judul… Mungkin banyak yang bertanya-tanya… Kenapa kok pindah? Kok dadakan banget? Kok ga ngasih tau dan ini dan itu. Memang ga publikasi banyak-banyak. Awalnya memang cuma keluarga dan sahabat di Osaka saja yang tau rencana ini.

Proses packing sampe bersih

 

Jadi sekitar dari bulan Continue reading

Koinobori – Hari Anak di Jepang

Happy New Year…

Hahaha… Basi banget ya… Udah bulan Mei woy… Parah banget ga pernah update blog lagi… Iya memang… Fokusnya udah bukan ngeblog lagi… Fokusnya udah bukan jadi anak hipster lagi yang gaul dan ngehits di media sosial. Bahkan impian punya buku sendiri pun udah sedikit dikesampingkan karena banyak fokus lain yang dituju.

Lah malah jadi curhat sih hahaha… Oke skipskip

Jadi mau cerita bahwa hari ini, tepatnya tanggal 5 Mei merupakan hari yang diperingati sebagai hari anak nasional di Jepang. Hmm… Namanya sih hari anak nasional, tapi lebih condong ke anak laki-laki. Mungkin karena anak perempuan sudah ada sendiri festival nya kali ya yaitu ひな祭り(baca: hina matsuri) jadi biar adil kayaknya… Tapi ya enggak juga sih sebenernya… Hahaha…

Well… Untuk memperingati hari anak nasional ini biasanya banyak dipajang 鯉のぼり (baca: koi nobori) dimana-mana. Apa sih sebenarnya 鯉のぼり(koinobori) itu?

鯉のぼり(koinobori) adalah ikan pita yang berbentuk ikan koi yang terdiri dari berbagai ukuran yang biasanya memiliki lubang di tengahnya agar ikan pita tersebut bisa mengembang dan berkibar lewat hembusan angin. Terkait dengan ikan pita itu sendiri konon sejarahnya bahwa jaman dahulu kala ketika menjelang bulan purnama banyak sekali anak-anak yang sakit. Oleh karena itu untuk mengusir hal-hal buruk dan juga merupakan simbol kemenangan anak-anak melawan sakit penyakit maka digunakanlah ‘koinobori’ ini sebagai bendera kemenangannya.

Maka dari itu setiap tahunnya saat hari anak nasional di Jepang pasti akan ada banyak sekali ikan pita dimana-mana, khususnya untuk keluarga yang memiliki anak laki-laki biasanya akan mengibarkan bendera ikan pita ini agar anak mereka kelak menjadi anak yang sehat dan kuat.

Nah terkait dengan ikan pita ini, ada satu hal yang menarik buat saya pribadi. Yaitu festival ikan pita atau dalam bahasa Jepang disebut 鯉のぼりまつり(baca:koinobori matsuri). Kebetulan waktu itu saya berkunjung ke Tatebayashi di daerah Gunma Prefecture untuk melihat festival ikan pita terbesar di dunia. Festival ini diadakan setiap bulan April sampai dengan awal Mei. Ada lebih dari 5000 ikan pita yang dibentangkan di sepanjang sungai dan pemandangan sakura yang bermekaran menambah nuansa indah festival ikan pita ini.

Nah kebetulan waktu itu ada temen yang bisa ngerekamin video, iseng deh bikin video-video ala-ala MC yang lagi liputan di Jepang. Hahaha… Penasaran seperti apa? Intip aja videonya…

Hahaha…. Kacau banget yah videonya… ?! Yah maklumlah amatiran…

Well… Sampai ketemu di postingan berikutnya ya (yang entah kapan) hehehe….

Tips Hidup Hemat di Jepang

Seperti yang pembaca ketahui, bahwa kehidupan di Jepang semuanya serba mahal. Tau sendiri kan bahwa Tokyo merupakan salah satu kota dengan biaya hidup termahal di dunia. Well… Meskipun semuanya serba mahal, ada beberapa trik kok buat mengakali itu semua. Sedikit banyak cukup bermanfaat loh untuk menekan biaya hidup yang tinggi tersebut. Penasaran gimana caranya? Untuk menutup akhir tahun 2016 ini, saya akan coba bagikan beberapa tips supaya bisa hidup hemat di Jepang. Disimak baik-baik ya…

1. Beli makanan diskonan.

Di Jepang, hampir semua makanan memiliki kebersihan dan kesegaran yang sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena itu, apabila makanan sudah dianggap tidak fresh atau mendekati waktu kadaluarsa, mereka biasanya memberikan diskon. Salah satu makanan yang hampir setiap harinya di diskon adalah bento dan makanan olahan yang sudah siap santap. Makanan tersebut biasanya dianggap tidak segar lagi apabila dijual keesokan harinya.

Oleh karena itu, belilah makanan bento dan onigiri ketika supermarket menjelang tutup. Biasanya 1-2 jam sebelum supermarket tutup, makanan akan di diskon mulai dari 10% hingga 50%. Tak jarang juga ada yang bisa di diskon sampai 75%. Meskipun dianggap sudah tidak fresh lagi, makanan tersebut sebenarnya menurut saya masih bisa dimakan sampai 2-3 hari ke depan apabila dimasukkan ke dalam kulkas. Tak jarang kadang saya bahkan baru memakan seminggu kemudian. Tentu saja sejauh ini tidak ada keluhan perut sakit ataupun semacamnya karena memang masih layak untuk di konsumsi.

makanan-diskonan-di-jepang

Hasil berburu makanan diskonan nih…

2. Kumpulkan point atau kupon sebanyak-banyaknya.

Di Jepang banyak sekali toko yang memberlakukan sistem point. Mulai dari toko pakaian, cafe, hingga supermarket tempat belanja kebutuhan sehari-hari. Memang akan mengesalkan sekali karena dompet akan menjadi penuh dengan berbagai kartu member dari berbagai tempat. Namun point atau kupon yang sudah terkumpul nantinya akan sangat bermanfaat. Entah itu bisa digunakan untuk mendapatkan diskon saat berbelanja ataupun point tersebut bisa ditukarkan dengan barang  atau fasilitas lain nantinya.

japan-member-card

Sebagian dari point card yang saya punya…

Bukan cuma member card saja, Continue reading