Tag Archive | apartemen di jepang

Pindah Apartemen di Jepang Part 2

Setengah tahun lebih gak update… Ya ampun zonk banget yah… Padahal berkaitan dengan postingan sebelumnya yang ceritanya bersambung penting banget update dalam jangka waktu yang tidak lama. Tapi apa boleh buat kerjaan ribet banget sampe bahkan harus ngerjain di hari sabtu minggu jadinya yahh… Gini deh hahaha… Maaf yah semuanya.

Oke… Langsung aja yah melanjutkan cerita pindahan apartemen di Jepang sebelumnya ya.

Point 4 Lapor diri ke city hall

Lapor diri ini penting, terutama bagi kita orang asing. Wajib banget. Kalau ditanya city hall itu apa, city hall itu ibarat kantor kelurahan/kecamatan kalau di Indonesia. Jadi kita harus lapor diri kalau mau pindah. Tentunya ini penting berkaitan dengan sensus penduduk, dan berbagai hal lainnya. Prosedurnya gimana sih?

Mengenai pelaporan diri ini bisa dilakukan belakangan setelah kita mengetahui kemana kita akan pindah. Kalau belum dapat alamat pasti, janganlah dulu melapor, karena di city hall kita akan ditanya pindah kemana dan kapan tanggal kita akan pindah/keluar meninggalkan tempat yang lama. Di city hall nantinya kita akan diberikan surat pengantar ke city hall lain alias surat rujukan darimana kita berasal yang nantinya akan digunakan sebagai registrasi di tempat tinggal kita yang baru. Surat rujukan ini jangan sampai hilang yah. Sebab kalau hilang kita harus memproses ulang dan proses pembuatan ulangnya kalau hilang tentunya bakal lebih ribet dari proses yang biasanya.

Seperti yang sudah diutarakan di postingan sebelumnya bahwa Continue reading

Pindah Apartemen di Jepang Part 1

Halo semuanya… Duh duh… Makin lama makin ga keurus aja nih blog… Padahal tepat kemarin blog ini dapet ucapan selamat ulang tahun ke 7 dari WordPress. Congrats dulu untuk blog sederhana dan apa adanya ini. Semoga bisa terus menulis walaupun updatenya ga rutin ya… (^.^;)

wordpress

Well… Anyway kemana aja sih selama ini?! Kayaknya mulai cerita dari sibuk pindahan dulu aja kali ya.

Jadi tepat tanggal 10 Januari 2015 waktu itu saya mulai pindah apartemen di Tokyo. Itung-itung memperbaiki derajat hidup menjadi lebih baik, saya milih apartemen yang lebih besar dong tentunya. Hehehe… Walaupun biaya sewanya lebih mahal hampir 2x lipat harga apartemen sebelumnya, namun melihat kondisi apartemen yang masih bagus, masih bersih, dekat dengan stasiun dan berada di Tokyo, apartemen ini termasuk murah loh. \(^.^)/ Hehehe…

Namun proses pindah apartemen di Jepang itu ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Kalau di Indonesia kita pindah kost itu prosesnya ibarat cuma laporan bapak/ibu kost doang, di Jepang prosesnya sangatlah rumit. Bisa dibilang kita harus 2x kerja mengurus dokumen dan hal-hal di apartemen lama dan kemudian mengurus hal yang sama untuk apartemen yang baru. Hal-hal apa saja sih yang wajib diurus untuk proses pindah apartemen di Jepang? Buanyaaak…. Hahaha…

Baiklah akan coba saya jabarkan satu per satu hal-hal apa yang harus dilakukan untuk proses pindahan apartemen.

Point 1 Laporan pemilik apartemen lama untuk memutus kontrak

Laporan pemilik apartemen jauh-jauh hari ini adalah wajib hukumnya. Kita harus sudah menentukan kapan tanggal kita akan keluar apartemen. Normalnya 1 bulan sebelum kita harus sudah lapor, tapi hal ini berbeda kebijakannya tiap apartemen. Ada yang 2 bulan sebelum atau bahkan lebih harus sudah lapor pemilik apartemen. Hal ini bertujuan agar pemilik apartemen bisa mempublikasikan kepada orang lain bahwa akan ada space kosong di apartemen yang akan kita tinggalkan. Tentu saja ini sangat berguna bagi pemilik apartemen agar apartemen tidak kosong dan cepat memperoleh penghuni baru.

Jeda waktu kapan kita harus melapor kalau mau pindah biasanya dijelaskan di awal kita membuat kontrak dengan pemilik apartemen. Biasanya dijelaskan harus lapor 1 bulan sebelumnya kah, harus lapor 2 bulan sebelumnya kah,  atau waktu yang lebih lama lagi. Ini penting diperhatikan kapan kita harus laporan, karena kalau kita gak laporan jauh-jauh hari bakalan kena denda loh nantinya. Maka dari itu harus hati-hati.

Sebelum laporan, ada baiknya Continue reading

Apartemen di Jepang

Terima kasih buat pembaca setia yang selalu menanti setiap posting saya di blog. Sesuai janji saya kemarin, hari ini saya akan membahas mengenai apartemen di Jepang. Lebih tepatnya apartemen tempat saya tinggal sih. Hehehe….

Sebelumnya puji Tuhan banget deh bisa dapet apartemen yang sekarang. Pasalnya dulu sebelum tiba di Jepang diinfokan bahwa apartemen yang ditempati harganya 50.000 Yen per bulan atau setara dengan 5 juta rupiah per bulan. Sudah mencakup pemakaian air tetapi belum termasuk listrik dan gas untuk air panas.  Dan untuk membayar uang muka untuk sewa apartemen diperlukan sekitar 200.000 Yen atau setara dengan 20 juta rupiah,  sedangkan uang beasiswa baru keluar bulan depan. Alhasil orang tua harus bekerja ekstra keras untuk mempersiapkan uang untuk saya pinjam yang setiap bulan nanti akan saya bayar dari kelebihan uang beasiswa yang saya terima.

Dengan modal nekad dan pegangan uang yang pas-pasan akhirnya berangkat ke Jepang untuk melanjutkan studi s2. Tapi teryata Tuhan memang baik ya. Entah apa penyebabnya, akhirnya saya bisa menempati apartemen yang sekarang dengan biaya yang lebih murah. Kalau tidak salah info sih katanya apartemen dengan harga 50 ribu Yen itu harga sewanya naik. Jadilah saya menempati apartemen yang sekarang dengan harga hanya 35 ribu Yen saja atau setara dengan 3,5 juta rupiah, sudah termasuk pemakaian air tetapi belum termasuk listrik dan biaya gas bulanan. Untuk uang muka apartemen pun jauh lebih murah hanya sekitar 120 ribu Yen saja atau setara dengan 12 juta rupiah. Wah puji Tuhan banget deh… Jadi saya memiliki kelebihan uang untuk cadangan saya dan untuk membeli keperluan dan peralatan elektronik yang diperlukan. Apartemen saya memang kecil, tapi saya merasa nyaman dan cukup senang bisa tinggal di apartemen yang sekarang.

Apartemen yang saya tempati hanya memiliki 2 lantai. Maklumlah apartemen kecil hehehe… Berlokasi di daerah Warino di kota Inzai di Chiba saya pun menempati apartemen nomor 208.

Begitu masuk, akan nampak Continue reading