Semasa kecil saya pernah tersesat di gunung dan hampir menjadi orang hilang, alhasil sampai sekarang saya sangat benci dan ga suka dengan kegiatan naik gunung apapun itu. Jadi seperti yang saya tulis waktu itu adalah bahwa pengalaman terburuk selama berada di Jepang adalah pengalaman mendaki gunung. Kali ini saya mengalami hal yang lebih membuat saya shock dan hampir membuat jantung saya berhenti berdetak. Dan mungkin… saya akan memberi label pengalaman ini sebagai pengalaman yang paling buruk untuk saya selama di Jepang sampai saat ini. Mungkin kemarin saya pernah berteriak dan menulis status di twitter begitu mengalami kejadian ini. Kalau ada pembaca yang follow twitter saya mungkin sempat membacanya. Mengenai apa? Yak… benar… Berurusan dengan polisi. >.<
Jadi ceritanya begini…
Tanggal 20 Oktober 2012 waktu itu saya berencana pergi ke Tokyo untuk bertemu dengan beberapa teman yang datang jauh-jauh dari Indonesia ke Jepang. Pagi hari dengan semangat 45 saya berangkat dari rumah sekitar pukul 9. Kebetulan cuaca saat itu sangat cerah. Udara pun sangat sejuk dan segar di pagi hari jadi saya berangkat naik sepeda ke stasiun. (Sebenernya lagi ngirit ongkos sih bukan karena faktor cuaca, hahaha… 😛 )
Sekitar pukul 10 saya tiba di Ueno. Lokasi meet up dengan teman saat itu pukul 11 dan bertempat di Asakusa. Menurut saya jarak Asakusa dan Ueno sih tidak terlalu jauh ya, sehingga saya berencana untuk jalan kaki menuju Asakusa. (lagi-lagi dengan tujuan ngirit ongkos 😛 )
Sebelum menuju Asakusa saya hendak mampir dulu di tempat penjualan oleh-oleh untuk membeli oleh-oleh ala kadarnya. Maklum saat itu dirumah lagi ga ada stok apa-apa untuk bisa dijadikan oleh-oleh. Alhasil untuk mempersingkat waktu saya mempercepat langkah saya dan bergegas keluar dari stasiun.
Sebelum keluar stasiun saya harus membayar sisa kekurangan biaya di mesin charge balance yang selalu ada di stasiun. Dengan buru-buru, mengingat waktunya semakin mepet saya kemudian bisa memperoleh tiket yang baru untuk bisa keluar dari stasiun.
Setelah keluar, saya pun hendak menuju counter penjualan tiket untuk mengisi ulang kartu IC otomatis atau di Jepang biasa disebut Pasmo atau Suica. Nah disaat inilah kejadian yang membuat jantung saya hampir berhenti berdetak terjadi. Sebelum mencapai mesin counter isi ulang kartu IC, tiba-tiba ada seseorang yang mendekati saya.
Dari perawakannya beliau ini seperti orang biasa dan sama sekali tidak terbersit di pikiran saya bahwa beliau ini seorang polisi, secara beliau juga tidak mengenakan seragam kepolisian. Saya berpikir bahwa beliau ini seorang foreigner atau sales atau apalah yang sedang menawarkan barang. Sampai kemudian dia menunjukkan Continue reading