Tag Archive | social media

Hati-hati Dengan Fitur Facebook

Baru saja terbersit di benak saya terkait fitur yang ada di facebook. Fitur ini sudah lama ada, jadi mohon maaf bila tulisan ini mungkin agak ketinggalan jaman. Tetapi semoga para pembaca bisa lebih aware lagi dengan fitur-fitur yang ada di social media. Fitur yang saya maksud disini adalah fitur untuk menghubungkan kita dengan keluarga. Ada fitur dimana kita bisa melakukan tag siapa brother/sister kita, saudara sepupu, paman/bibi hingga kedua orang tua kita….

Nah buat para pembaca hati-hati melakukan tag ini. Fitur ini mungkin memang bagus tapi di sisi lain fitur ini memberikan peluang bagi para pelaku kejahatan untuk berbuat sesuatu yang mungkin diluar dugaan kita. Seperti apa? Yang ingin saya kritisi adalah Continue reading

Followback di Twitter

Terkadang saya merasa jengah dengan orang-orang di twitter yang sering bilang : “Saya sudah follow kamu… Followback dong…” Well… biasanya saya diemin aja dan cuma ngebatin “siapa elu siapa gue?!”, tapi kadang juga saya langsung followback tergantung siapa orangnya. Kalau menurut om @nukman pakar social media yang sering nongol di TV meminta followback itu haram hukumnya. Saya salah satu pengagum dari beliau, maka saya pun menetapkan prinsip yang sama bahwa meminta followback adalah haram hukumnya.

Tetapi walaupun menganggap minta followback itu haram, saya pun pernah melakukannya. 😛 hehehe… Salah satunya ketika waktu itu @AdezAulia bilang “5 orang pertama yang bilang followback saya dong bakal saya followback” Yah dengan mengorbankan prinsip tersebut saya pun ikutan hehehe… 😛 Tetapi berdampak positif sih karena akhirnya saya dan Mas Adez ini cukup mengenal satu sama lain.

Ada hal lain yang lebih menjengkelkan dari akun yang sering minta di followback tersebut. Yaitu ketika mereka minta followback di twitter, lalu ketika sudah di followback seminggu atau sebulan kemudian orang tersebut langsung unfollow. Wah ini yang paling bikin kesel, langsung biasanya saya unfollow juga… saya block bahkan kalau keselnya ga ketulungan langsung saya report as spam.

Well… Sebenarnya apa sih yang ingin saya sampaikan melalui tulisan ini? Continue reading

Bila Orang Tua Eksis di Social Media

Posting kali ini saya akan berbicara sedikit mengenai social media. Posting ini saya tulis sekedar mengomentari seseorang yang sempat ngobrol dengan saya via Yahoo Messenger waktu itu, yang  katanya beliau di blokir oleh anaknya di social media. Hihihi… denger gitu sih saya hanya bisa tertawa saja… Alasan yang diutarakan si anak simple, yaitu GAK BISA EKSIS. Jawaban itu sedikit membuat saya tertawa geli… Kalau saya jadi si anak sih ga akan setega itu nge block ortu sendiri. Walau memang saya akui saya jadi ga bisa eksis di social media.

Nah saya sekarang ingin bertanya kepada para pembaca terutama kalian para abegeh… Kalau papa mama kalian aktif di social media kalian setuju atau ga? Mari kita menimbang dan meniliknya lebih jauh.

Buat saya pribadi orang tua yang eksis di social media di satu sisi sebenarnya saya merasa senang, karena itu artinya orang tua kita adalah orang tua yang terus belajar dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Selain itu bagi saya pribadi yang tinggal jauh dan memiliki keterbatasan komunikasi dengan orang tua, social media adalah salah satu tempat bagi saya untuk berkomunikasi dengan mereka. Tapi saya akui secara pribadi bahwa eksistensi orang tua di social media membuat saya tidak cukup bebas dalam berekspresi. Seolah-olah ruang gerak menjadi terbatas, tidak bisa ini dan tidak bisa itu (^.^)? Hehehe

But let see dari kapasitas jika kita bila menjadi orang tua. Orang tua tentu akan bisa mengenal anaknya lebih jauh dari status serta dari aktivitas yang dilakukan oleh si anak. Selain itu, tentunya orang tua akan menjadi lebih mudah memantau pergaulan anaknya di social media. Terlebih akan banyak isu-isu yang kurang menyenangkan yang terjadi di social media. Hal ini tentunya membantu orang tua dalam mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Tapi jika orang tua terlalu berlebihan dalam memproteksi si anak, tentunya si anak juga akan merasa risih dan jika sudah mencapai puncaknya mungkin kejadian yang dialami oleh seseorang yang saya ceritakan di atas akan terjadi, yaitu si ortu akan di blokir oleh si anak.

Jadi pemecahannya bagaimana? Jadi orang tua harus bagaimana? Apa win win solution yang ditawarkan  dong? Continue reading