Ketemu langsung sama Roy Kiyoshi… HAH? Kok bisa?

“Umur manusia tidak bisa ditebak karena Yang Di Atas lah yang memiliki kehendak, namun masa depan kita bisa saja berubah. Karenanya, selama kita memiliki kesempatan, berbuat baiklah kepada siapapun dan kapanpun”

Yah kira-kira begitulah pesan tersirat yang disampaikan oleh Roy Kiyoshi kepada saya di ujung perjumpaan kami.

HAH? Roy Kiyoshi? Kok bisa ketemu Roy Kiyoshi? Gimana ceritanya? Ngapain aja? Diramal apa aja?IMG20190607204010

Weits… weits weits… Tenang dulu ya para pembaca. Hahaha…

Pertanyaan-pertanyaan diatas bukan hanya kalian aja yang penasaran. Ketika di instagram saya ada insta-story bersama Roy Kiyoshi, tak sedikit followers bahkan para kerabat yang bertanya-tanya.

Jadi gini… Ceritanya awal Juni lalu, saya berkesempatan untuk berjumpa langsung dengan Roy Kiyoshi. Jujur saya pun sebenarnya gak expect sama sekali bisa berjumpa langsung dengan anak indigo yang lagi hits di Indonesia ini. Jangankan kalian.
Saya aja takjub kok bisa ketemu Roy Kiyoshi. Hahaha…

Gimana sih ceritanya bisa ketemu Roy Kiyoshi?

Sebenarnya agak panjang ceritanya dan bisa dibilang bertahun-tahun lalu. (Mungkin sekitar 2-3 tahunan lalu ya kalau tidak salah ingat)
Yang saya ingat betul adalah Roy Kiyoshi waktu itu follow instagram saya langsung.
Awalnya saya gak tau siapa itu Roy. Tapi begitu saya lihat profil-nya, tanpa pikir panjang langsung dong saya followback aja karena followernya puluhan ribu pada waktu itu. Hahaha… Maklumlah ya, orang yang gak saya kenal biasanya saya followback hanya karena 2 alasan berikut
1. Followernya banyak bak artis. :p
2. Walaupun followernya sedikit tapi content instagramnya menarik.
Terlepas dari itu, mungkin hanya beberapa keluarga, teman baik atau teman yang pernah berjumpa langsung dan juga mungkin temen yang dikenalin temen aja yang saya follow. Meski kadang ada pengecualian juga sih. Kalau content instagramnya kurang menarik ataupun isinya keluh kesah aja atau provokasi, mau itu temen deket bahkan keluarga sekalipun biasanya saya males follow. Yang postingannya nol alias nihil pun kadang saya juga enggan untuk memfollow.
Jadi kira-kira itu sih patokan saya pribadi kalau mau follow orang. Hahaha… Dangkal?! Maybe…
But its mine. So don’t claim.

Oke kembali ke topik awal. Setelah saling follow sama sekali ga ada interaksi. Soalnya saya hanya berpikir mungkin saja ini akun bot alias akun palsu. Jadi ya nothing to lose aja kalau misalnya di unfollow nanti. Apalagi saat itu nampaknya Roy juga belum setenar sekarang ini. Selang cukup lama, saya sama sekali ga ngeh siapa itu Roy Kiyoshi. Saya baru mulai interest dan googling singkat profil Roy setelah saya melihat instagram Leony Trio Kwek-Kwek yang mana dia main sinetron berperan menjadi ibu si Roy Kiyoshi.

Ketika menyadarinya, saya ngecek lagi dong masih difollow apa enggak. Ternyata masih loh. Hahaha…
“Yah lumayan lah difollow artis” begitulah gumam saya waktu itu.

Long story… No interaction… Sampai pada akhirnya circle teman saya bertabrakan
dengan circle teman si Roy. And voila… Akhirnya pas Roy ke Osaka, kita ketemuan deh.

Gimana rasanya ketemu Roy Kiyoshi?
Biasa aja. Hahaha… Jujur pertama kali ketemu beneran biasa aja rasanya. Seperti yang udah saya bilang sebelumnya, kalau saya sama sekali gak nyangka bisa ketemu Roy Kiyoshi. Dibandingkan bahagia atau sumringah ketemu selebritis, justru sebaliknya loh. Saya justru lebih ke mempersiapkan diri kalau misalnya terjadi hal-hal yang kurang nyaman. Soalnya pengalaman saya nemenin orang-orang yang baru kenal via social media, kadang suka terjadi hal yang gak nyaman. Apalagi artis yah, image-nya kan glamour dan wah. Bisa aja kita yang orang biasa ini direndahkan. Karena lumayan sering denger tuh mentang-mentang selebritis atau mungkin mentang-mentang kaya raya tapi kelakukannya semena-mena. Sedikit banyak saya pun terkadang menemukannya diantara orang-orang yang pernah saya guide selama di Jepang.

Tapi setelah ketemu Roy Kiyoshi dan kenal lebih dekat, diluar ekspektasi saya loh. Ternyata orangnya baik banget. Ramah. Humble. And he was so nice. Walaupun tas-nya LV dan segala barangnya branded gitu, tapi sikap dan perilakunya saya acungin jempol. And personally aku respect sama dia.

Diramal apa aja sama Roy Kiyoshi?
Huahaha… Lumayan banyak yah. Satu hal yang saya tanyakan adalah kenapa sih Roy follow aku waktu itu? Dari situ Roy mulai menceritakan kalau perjumpaan kita ini adalah sesuatu yang ada di ‘penglihatan’ dia.
Dia juga bilang emang gak kontak ataupun DM-DMan saat itu karena pasti akan something awkward kalau tiba-tiba nge-DM. Akhirnya ya just let it flow sampe akhirnya yang ada di ‘cenayang’ dia menjadi kenyataan.

Jadi buat yang difollow Roy tiba-tiba, mungkin saja loh kamu bakal ketemu Roy suatu saat nanti. Hihihi…

Tips ketemu Roy Kiyoshi?
Tips?! Hahaha… Banyak foto-foto kali ya biar situ eksis. Hahaha… Gaklah. Its just kidding. Aku foto selfie bareng aja cuma sekali doang loh. Hahaha…

Well… Menurut saya pribadi, Roy Kiyoshi itu baik dan pandai menempatkan diri. Dia tahu akan kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya untuk melihat masa depan, tapi tidak begitu saja langsung mengumbarnya. Yang saya perhatikan bahwa dia ingin menyampaikan apa yang dilihat namun tidaklah diungkapkan secara langsung. Dia sepertinya sadar bahwa segala sesuatu adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa, dan dirinya tidak memiliki kapasitas untuk melawan semua itu.

Saya menyadari ini ketika Roy mengulang ucapan yang dilontarkan olehnya ketika kami bersalaman untuk pertama kali. Jujur saya lupa pada waktu itu jika Roy tidak mengingatkan. Oleh karena itu kalau kalian berkesempatan ketemu langsung dengan Roy, ingat dan pikirkan baik-baik apa dan mengapa Roy melontarkan kata-kata tersebut. After I reflected it, now I understood. Everything has meaning.

Dan kembali menyimpulkan pesan yang saya sampaikan diatas, bahwa you have your own right for your life. Apa yang akan terjadi di kemudian hari adalah akibat dari apa yang kamu lakukan sekarang. Berbuat baiklah kepada siapapun dan sampai kapanpun… Niscaya hal-hal baik akan selalu menyertai kamu. Manusia bukanlah makhluk yang sempurna, karenanya kita hanya bisa berusaha dan terus berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.

Hingga waktunya tiba, semoga amal dan ibadah kita selalu dikenang baik dan menjadi bekal untuk bisa menghadap hadirat-Nya (Tuhan)

 

Leave a comment