Judul diatas tentunya membuat pembaca setia sekalian bertanya apa itu “Conficker” si tenang tapi menghanyutkan tersebut? Nama seseorang kah? Nama sebuah bencana kah? Ataukah apa? Bagi pembaca sekalian yang berkecimpung di dunia IT tentunya sudah tidak asing lagi mendengar kata tersebut! Ya, jadi conficker itu adalah suatu jenis varian virus baru, yang belum lama ini membuat kegemparan di seluruh dunia. Nama conficker tersebut diberikan pertama kali oleh salah seorang analis dari microsoft yang beberapa kata-nya diambil dari traffic converter dot bit  yang merupakan URL dari virus ini awal-awalnya. Virus conficker ini memiliki teknologi yang tinggi dan memiliki kemampuan setaraf dengan rootkit yang cara penyebarannya berbeda dengan virus-virus lokal lain.

Virus conficker merupakan virus yang cukup sulit diketahui keberadaannya, hal ini dikarenakan antivirus biasa tidak mampu mendeteksi keberadaan virus conficker ini. Virus ini memanfaatkan lubang keamanan yang ada di Microsoft Windows yang sebenarnya lubang ini sudah diperbaiki oleh Microsoft sejak akhir tahun lalu. Namun karena banyak user yang malas melakukan update windows, maka virus ini pun dengan cepat menyebar! Tak hanya lewat internet, virus conficker ini pun juga dapat menyebar lewat flash disk. Dengan memanfaatkan fitur autorun pada flash disk, virus ini dapat dengan mudah menyebar ke komputer lain.

Dengan menggunakkan teknik rootkit yang sangat canggih, virus ini cukup membuat pusing para peneliti virus di seluruh dunia. Pasalnya, virus ini mampu memblokir situs-situs antivirus dan juga situs dari microsoft. Selain itu, virus ini juga mampu melakukan generate sebanyak 500 domain setiap harinya secara random.

Hal yang sebenarnya paling ditakuti dari virus ini bukanlah virus conficker itu sendiri, melainkan kemampuan dari virus ini yang membuka lubang bagi program ataupun virus lain untuk masuk ke dalam komputer kita. Virus ini tidak menyerang ataupun merusak, tetapi membuka jalan bagi program lain untuk masuk. Ibarat sebuah rumah, “conficker” ini membuka pintu belakang rumah agar tetap terbuka. Dengan terbukanya jalan ini maka apabila ada suatu program yang masuk dan kita tidak mengetahuinya, akan menjadi sangat berbahaya! Seperti misalnya “Trojan” yang bila masuk ke komputer kita, bisa mencuri data dalam komputer.

Di Asia, virus ini mulai menyebar sejak akhir Februari lalu. Berbeda dengan cara penyebaran virus di luar negeri, di Indonesia virus conficker lebih banyak menyebar lewat flash disk! Seperti kita ketahui, bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia belum terlalu banyak, sehingga perbandingan antara pengguna internet dan pengguna flash disk cukup berbeda jauh. Selain itu pembajakan Windows di Indonesia sangat marak, sehingga kita sulit bahkan tidak bisa melakukan update Windows yang berakibat komputer kita sangat rentan terhadap virus.

Untuk mengetahui apakah komputer kita terkena virus conficker atau tidak sangatlah mudah. Caranya adalah dengan melakukan browsing ke beberapa situs antivirus ataupun ke situs dari microsoft. Jika muncul semacam broken link atau berupa access not found ketika melakukan browsing padahal kita sudah terhubung ke internet kita patut mencurigainya. Terlebih jika kita melakukan checking akses internet, dengan melakukan ping ataupun melakukan akses ke situs dalam negeri, dan akses berjalan lancar serta browser dapat menampilkan isi website tanpa adanya masalah berarti komputer kita positif terkena virus conficker. Karena setelah kita mengecek koneksi internet kita dan koneksi kita tidak bermasalah, maka “conficker” telah melakukan block untuk DNS dari situs antivirus. Jadi, ketika kita melakukan searching kata-kata berbau antivirus ataupun situs-situs update dari microsoft akan diblokir oleh virus ini.

Karena begitu hebatnya virus ini, Microsoft mengadakan sebuah sayembara bagi yang bisa menemukan pembuat virus ini. Microsoft akan memberi imbalan sebesar $ 250.000 atau setara dengan 3 miliar rupiah bagi penemu pembuat virus ini. Bagaimana??? Anda tertarik???