Apa yang ada dibenak para pembaca semuanya bila membaca judul diatas? Pasti banyak diantara para pembaca semuanya yang familiar dengan kata tersebut namun tidak tahu persis apa itu ‘Momotaro’ . 🙂
To be honest, saya sendiri juga awalnya tidak tau sama sekali loh ‘Momotaro’ itu apa. Sering sih denger ‘Momotaro’ disana sini, tapi ketika ditanya detailnya paling cuma bisa jawab :
“Ituloh… cerita Jepang… Masak ga tau sih?!”
Yah biasalah… Jawaban yang merupakan pengalihan isu dan alibi orang yang sok tau padahal sebenernya ga tau. Hihihi… (^.^)v Nah seperti biasanya hari ini tepat tanggal 9 dan saya akan berbagi cerita rakyat Jepang yang kali ini akan bercerita tentang ‘Momotaro’.
Dalam bahasa Jepang, kata ‘Momotaro’ bila dipecah menjadi ‘Momo’ dan ‘Taro’ masing-masing kata tersebut memiliki arti tersendiri loh… Kata ‘Momo’ atau yang dalam tulisan kanji ditulis menjadi 桃(もも) sering diartikan sebagai buah persik (peach). Sedangkan kata ‘Taro’ sebenarnya tidak memiliki arti khusus, namun di Jepang sering digunakan sebagai nama anak laki-laki.
Lalu… Apakah pengartian tersebut ada kaitannya dengan ‘Momotaro’ ? Apakah momotaro berkisah tentang anak laki-laki yang suka makan buah persik? Nah penasaran kan jadinya ceritanya seperti apa? Yuk langsung aja kita simak…
Ceritanya begini…
‘Alkisah di suatu tempat hiduplah seorang kakek dan nenek. Setiap harinya kesibukan si kakek adalah pergi ke gunung untuk mencari ranting kayu, sedangkan si nenek selalu pergi ke sungai untuk mencuci pakaian.
Pada suatu hari ketika sang nenek sedang mencuci pakaian di sungai, tiba-tiba saja ia melihat buah persik yang berukuran sangat besar hanyut terbawa arus sungai. Tanpa berpikir panjang, si nenek langsung saja mengambil buah persik yang hanyut tersebut tanpa memperdulikan siapa pemiliknya. Mendapati buah persik yang sangat besar tersebut hati sang nenek sangat girang karena berpikir bahwa malam ini dirinya bisa makan buah yang enak dalam jumlah banyak bersama si kakek.
Ketika malam tiba dan kakek pulang kerumah, si nenek langsung memamerkan buah persik besar yang diperolehnya tadi siang kepada si kakek. Melihat hal itu, si kakek nampak sangat terkejut namun juga senang. Sang nenek kemudian mengajak sang kakek untuk menikmati buah persik tersebut bersama-sama.
Ketika sang nenek tengah memotong buah persik tersebut, tiba-tiba saja terdengar suara bayi menangis. Melihat hal tersebut kakek dan nenek sontak langsung kaget karena dari dalam buah persik muncul sosok seorang bayi laki-laki. Karena mereka tidak memiliki seorang anak, mereka pun menjadi sangat bahagia. Mereka pun menamai anak tersebut dengan nama ‘Momotaro’, karena anak tersebut lahir dari dalam buah persik.
Singkat cerita Momotaro kini tumbuh menjadi sosok anak yang sehat dan kuat.
Suatu hari ketika Momotaro berjalan-jalan bersama sang kakek dan nenek mengelilingi desa, Momotaro melihat ada sosok monster yang merampas uang dan barang berharga milik penduduk sekitar. Seusai merampas barang milik penduduk, para monster itu pergi dan kembali ke tempat asal mereka di sebuah pulau bernama Pulau Oniga.
Melihat kejadian tersebut Momotaro tidak bisa tinggal diam. Sesampainya dirumah, tiba-tiba saja Momotaro mengatakan pada sang kakek dan nenek bahwa dirinya ingin pergi ke Pulau Oniga untuk melawan para monster dan mengambil kembali barang milik penduduk. Mendengar perkataan Momotaro tentu saja si kakek dan nenek melarang Momotaro untuk pergi karena hal itu sangat berbahaya. Namun Momotaro bersih keras untuk pergi, sehingga sang kakek dan nenek tidak bisa berbuat apa-apa untuk melarangnya.
Keesokan harinya Momotaro bersiap untuk pergi ke Pulau Oniga. Karena Momotaro akan melakukan perjalanan jauh, pagi-pagi benar sang nenek membuat banyak sekali kue kibi dango sebagai bekal makanan untuk Momotaro di perjalanan nanti. Sedangkan sang kakek membuatkan sebuah papan nama besar untuk Momotaro yang bertuliskan “Nippon Ichi” yang artinya “Jepang Satu”.
Momotaro berpamitan dan kemudian memulai perjalanan menuju Pulau Oniga. Tak lama berjalan tiba-tiba saja datang seekor anjing menyapa Momotaro dan menanyakan apa isi dari kantong makanan yang dibawa oleh Momotaro. Mendengar hal tersebut kemudian Momotaro mengatakan bahwa di dalamnya terdapat kue kibi dango yang rasanya sangat enak. Si anjing kemudian meminta kue kibi dango tersebut dari Momotaro dan Momotaro memberikannya secara cuma-cuma.
Si anjing menikmati dengan lahap kue kibi dango pemberian Momotaro. Usai menikmati kue kibi dango tersebut, Momotaro mengatakan kepada si anjing bahwa dirinya hendak pergi ke Pulau Oniga. Mendengar hal itu kemudian si anjing berkata
“Wan wan… kalau begitu saya akan ikut denganmu ke Pulau Oniga” ucap si anjing.
Momotaro kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Oniga bersama dengan si anjing. Tak lama mereka berjalan kemudian muncul seekor kera yang datang menghadang. Sang kera juga menanyakan apa isi kantong yang dibawa oleh Momotaro. Momotaro kembali menjawab bahwa di dalamnya terdapat kue kibi dango yang sangat lezat dan kemudian menawarkan kue tersebut kepada si kera.
Si kera dengan lahap menikmati kue kibi dango pemberian dari Momotaro. Momotaro pun kembali mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke Pulau Oniga. Si kera pun tertarik untuk ikut pergi bersama Momotaro dan berkata
“Nguk nguk… saya juga ingin pergi bersamamu ke Pulau Oniga” ucap si kera.
Setengah perjalanan sudah dilalui oleh Momotaro bersama dengan seekor kera dan seekor anjing yang ditemuinya selama perjalanan. Karena merasa lelah kemudian mereka beristirahat di tepi jalan sambil menikmati kue kibi dango yang dibawa oleh Momotaro bersama-sama.
Ketika sedang beristirahat tiba-tiba saja datang seekor Burung Kiji. Burung Kiji itu tertarik dengan kue kibi dango yang dibawa oleh Momotaro dan meminta kue kibi dango tersebut dari Momotaro. Momotaro memberikan kue kibi dango tersebut dan mengatakan bahwa dirinya hendak pergi ke Pulau Oniga untuk melawan para monster. Mendengar hal itu kemudian Burung Kiji berkata…
“Kwak kwak… Saya ingin pergi bersamamu” ucap burung Kiji.
Momotaro akhirnya melanjutkan perjalanan bersama-sama dengan anjing, kera dan burung kiji.
Untuk bisa mencapai Pulau Oniga, Momotaro harus menyebrangi lautan yang sangat luas. Sesampainya di tepi laut, Momotaro bersama ketiga hewan tersebut menaiki perahu untuk bisa mencapai Pulau Oniga. Burung Kiji yang bisa terbang bergegas pergi terbang terlebih dahulu ke Pulau Oniga, disusul kemudian Momotaro bersama anjing dan kera yang menaiki perahu mengikuti dari belakang. Ditengah perjalanan si anjing menanyakan kepada Momotaro apakah Pulau Oniga jaraknya masih jauh?
Mendengar hal tersebut Burung Kiji mengatakan bahwa Pulau Oniga sudah dekat dan disana para monster sedang merayakan pesta dan mabuk-mabukan.
Tak lama berselang akhirnya kapal yang dinaiki Momotaro sampai di tepian Pulau Oniga. Bersama dengan anjing, kera dan burung Kiji, mereka kemudian memasuki Pulau Oniga tempat dimana para monster berada. Para monster yang sedang berpesta nampak tengah mabuk dan tidak sadarkan diri. Ada yang menyanyi dengan suara keras, ada yang tertidur, dan ada pula yang tertawa lepas tanpa sebab.
Melihat hal itu Momotaro berpikir ini adalah saat yang tepat untuk melawan para monster. Momotaro kemudian berteriak dengan lantang didepan para monster yang sedang mabuk tersebut. Sambil membawa papan bertuliskan “Nippon Ichi” yang dibawanya terus sepanjang perjalanan Momotaro berteriak
“Saya adalah orang yang paling kuat di desa. Lihat tulisan ini… Tertulis bahwa saya adalah nomor satu” ucap Momotaro.
Para monster menjadi sangat kaget melihat kedatangan Momotaro. Singkat cerita mereka akhirnya terlibat dalam pertarungan. Si anjing berusaha melawan monster dengan menggigit para monster dengan giginya yang tajam. Si monyet melawan para monster dengan cakaran tangannya, sedangkan burung Kiji melawan para monster dengan mematuk mereka dengan paruhnya yang kuat.
Dalam sekejap saja Momotaro berhasil melawan para monster dibantu dengan 3 hewan yang datang bersamanya. Para monster kemudian menangis dan meminta ampun kepada Momotaro. Momotaro kemudian mengancam para monster dan menasihati mereka agar jangan lagi berbuat hal buruk pada penduduk desa. Kalau mereka berbuat hal buruk mereka akan kembali berhadapan dengan Momotaro.
Akhirnya Momotaro berhasil mengalahkan para monster dan mengambil kembali semua barang milik penduduk desa yang diambil oleh mereka. Momotaro pun kembali ke desa dengan disambut oleh sambutan riuh oleh penduduk sekitar. Mengetahui bahwa Momotaro masih hidup dan berhasil mengalahkan para monster, si kakek dan nenek menjadi sangat bangga dan juga senang. Kini penduduk desa bisa hidup tenang dan damai tanpa ada gangguan dari para monster jahat.’
Bagaimana cerita Momotaro diatas menurut kalian? Menarik?
Buat saya pribadi cerita Momotaro ini cukup menarik dan menjawab rasa penasaran saya akan cerita “Momotaro” yang sebenarnya. Selain itu buat saya pribadi ada beberapa pesan moral yang bisa dipetik dari cerita Momotaro ini. Salah satunya adalah pesan bahwa janganlah pernah kita ragu untuk berbagi kepada sesama apapun hal yang kita miliki, terlebih selama kita mampu dan bisa untuk melakukannya. Karena barang siapa yang menabur kebaikan, suatu saat pasti akan menuai kebaikan pula nantinya. Seperti yang dilakukan oleh Momotaro yang membagi kue kibi dango yang dimilikinya kepada si anjing, kera dan burung kiji. Hingga akhirnya ketiga hewan tersebut membalas budi dengan membantu Momotaro melawan para monster.
Anyway tapi perlu diiingat yah… Meski kita sudah menabur kebaikan, jangan pernah sekali-kali kita mengharapkan balas budi loh. Berbuatlah segala sesuatunya dengan tulus dan tanpa mengharapkan pamrih, niscaya kehidupan kita akan menjadi lebih bahagia dan bermakna bagi orang lain.
So… Adakah pesan moral lain yang bisa kamu dapat? Menurut saya ada pesan moral lain loh yang bisa dipetik dari cerita Momotaro. Yuk sharing dan utarakan di kolom komentar kalau kamu berhasil menemukan pesan moral lainnya…
*Photos and general story taken from Japanese Graded Readers 桃太郎 レベル別日本語多読ライブラリー レベル2.By Ask Publishing with many modification and adjusment story.
Nice…Ceritanya kayak familiar ^^ Nama Taro jadi inget nama anjingnya temenku dia kayaknya ambil nama dr cerita ini krn kebetulan juruaan dia pend. bhs. Jepang. Btw ditunggu cerita yg lain lagi…
Thank you…. 😀 siap… ditunggu cerita lainnya bulan depan ya… 😀
Momotaro sodaraan sama Hamtaro gak, van? *ditendangsampefuji*
hahaha tentu saja tidak mas Indra,…
*tendang ke gunung fuji
Kalo mau memberi ga liat siapa yg mau kita kasih, dan jujur itu adalah pintu rejeki.
Liat ajah deh, dia ditanya apa aja, jawabnya jujur. Dan ga liat siapa yg mau diberi.
Ganjarannya, pasti kebaikan yang berlipat.
Eh bener ga sih, pesen moralnya gituh
*galau lagi deh*
Amin… betul sekali kakak…
Selama kita memberi tanpa mengharapkan pamrih niscaya kita akan mendapatkan yg lebih baik… Jujur juga faktor yg penting sekali…
Thx for share the other moral of story ya kakak… 😀
buat saya bagus sih ceritanya, tapi buat anak-aak kira0kira usia berapa mas sudah boleh baca atau didongengin? ada unsur kekerasan soalnya
hmm umur berapa ya? disini bacaan ini buat foreigner yg belajar bahasa Jepang sih.. bukan bacaan anak.
Mgkn kita bisa memilah sendiri yah waktu yg pas buat si anak… Mungkin umur 4 atau 5 tahun bisa…
Ooooooo….. biasanya pas ada kartun Momotaro pasti nontonnya udah ditengah tengah.. dan di cerita ini baru tau kenapa Momotaro bersama Anjing, Monyet dan Burung Kiji…
Setuju sekali dengan pesan moralnya… selalu berbagi dengan sesama dengan Tulus dan Ikhlas… pasti kita juga akan memndapat kebaikan…
ditunggu cerita selanjutnya 🙂
Emang dulu ada kartun nya ya mas?
Aku ga pernah tau hehehe…
TErima kasih mas Hadya… tunggu cerita berikutnya minggu depan ya 😀
Kalo ga salah sih di Doraemon.. ada cerita Momotaro disitu.. hehe.. Siap Mas Ivan 😀
cerita rakyat Jepang menarik2 banget :), tapi di Indonesia juga banyak loh hehehe
hehehe iya menarik…
Di Indonesia juga banyak sih, sekedar komparasi budaya aja… 😀 untuk membuka wawasan hehehe 😀
very interesting. saya juga pernah baca ini dulu waktu belajar bahasa jepang. Eh satu lagi yg mesti kamu cari: Tsuru No Ongaeshi 🙂
wah cerita apa tuh bang indobrad??
aku baru tau ceritanya momotaro,,hee
ada film kartunnya juga yah kak??
wah aku ga tau kalo ada kartun nya… tapi kalo dari komentator yg komen sebelumnya (liat komen mas hadya diatas)
katanya ada kartunnya juga 😀
Di cerita versi mana (lupa) momotaro bentuknya keciiiil dan bisa dikantongin. Cerita yang bagus Van, yang ini pesan moralnya oke banget. 😀
Ahhh I see…
Aku tau… Yg bentuknya kecil dan bisa dikantongin itu bukan momotaro kak… Judul ceritanya beda lagi… pernah baca yg cerita itu… next time coba aku share….
Thanks for compliment… 😀
seingetku momotaro itu manusia kecil kan ya..
cerita ini bagus, mengajarkan untuk memberi tanpa pamrih.
mengingat skrg banyak orang yg malah mengajarkan sebaliknya. 🙂
Thanks for compliment kak ling ling…
Sama kayak kak chika… Iya aku tau yg manusia kecil itu… yg manusia kecil itu beda judul cerita kak… Next time aku coba posting yg manusia kecil itu 😀
cerita ya menarik dan anehnya memang seneng kayaknya orang jepang sama monster ya…
bagus juga nih buat cerita pengantar tidur anak ku… thanks ya van…
iya… sudah 3x posting cerita rakyat jepang jadi hapal banget ama ceritanya yg berkaitan ama monster…
Smoga bermanfaat buat cerita tidur mas 😀
ceritanya seru, bener bener cocok untuk anak-anak yak 🙂
iya… sayangnya ini juga cocok banget buat foreigner yg baru belajar bahasa Jepang juga… >.<
Momotaro.? Pasti Dia ikut serial Kamen Rider.?
hayah… sejak kapan momotaro ikut serial kamen rider?! hahaha 😛
pak Ivan…boleh saya kutip cerita Momotaronya dengan menyebutkan pak Ivan sebagai penulisnya di Buku Cerita Moral yang akan dibagikan pada anak2 SD?
Halo… Boleh saja. Kalau bs dicantumkan juga yah sumber link nya. Terima kasih… 😀
Baik terima kasih ivan…
sama2… 😀
Pingback: Peach Boy Riverside, Cerita Rakyat Modifikasi - Neko Lokal