Tag Archive | chiba ambassador

Mother Farm – Chiba

Sebagai seorang mantan Chiba Ambassador ada previledge untuk bisa mengunjungi gratis beberapa tempat wisata yang ada di Chiba Prefecture, Jepang. Salah satunya adalah Mother Farm. Selama menjabat menjadi Chiba Ambassador tahun lalu, tempat itu sudah saya incar sejak lama. Namun sayang, masa jabatan setahun menjadi Chiba Ambassador berlalu begitu cepat sehingga saya tidak berkesempatan menggunakan previledge untuk mengunjungi Mother Farm secara gratis.

Tapi yang namanya rejeki gak kemana… meski sudah melepas jabatan Chiba Ambassador ternyata bulan Agustus lalu saya mendapat email dari staff international division Chiba Prefecture bahwa ada tiket gratis ke Mother Farm untuk para ex Chiba Ambassador. Gak pake mikir panjang, begitu nrima email itu langsung saya reply bahwa saya pengin banget tiket itu. Ternyata tiketnya ada beberapa lembar dan saya boleh mengajak teman untuk pergi bersama nantinya. Akhirnya didapatlah 4 tiket gratis mengunjungi Mother Farm… Jeng jeng jeng… \(^.^)/

Mother Farm Ticket

Gratisan tiket dari Chiba Prefecture Government

Sekitar pertengahan bulan September lalu, berangkatlah saya bersama dengan Hizkia, Sofi dan Toni mengunjungi Mother Farm. Jujur saya bilang lokasinya jauh banget… Mother Farm berlokasi si sebelah selatan Chiba Prefecture. Meski sama-sama tinggal di Chiba, jarak tempuhnya sama aja kalo berangkat dari Tokyo. Maka dari itu pagi-pagi benar kami sudah harus berangkat kesana karena mengejar free shuttle bus yang hanya beroperasi sekali saja. Saya dan Hizkia yang merupakan adik kelas yang sedang short term di Jepang pergi dari stasiun Chiba New Town Chuo, sedangkan Toni dan Sofi bersama anak mereka Keitaro berangkat dari Tokyo. Kami janjian untuk ketemu di stasiun yang sudah ditentukan.

Karena perginya pisah-pisah sempet kepikiran kalo sampe nyasar atau ga keburu dan sebagainya. Dan bener aja kejadian Toni Continue reading

Menutup Perjalanan Chiba Ambassador

Tak terasa setahun sudah berlalu sejak pelantikan Chiba Ambassador 11 Juni 2012 lalu. Sungguh pengalaman yang luar biasa bisa menjadi seorang Chiba Ambassador pertama perwakilan dari Indonesia. Banyak pengalaman menarik selama menjabat menjadi seorang Ambassador, bahkan bisa dibilang semua menarik dan merupakan pengalaman yang tak terlupakan.

Per 15 Juni 2013 lalu resmi sudah dilantik Chiba Ambassador baru yang berarti resmi pula jabatan saya sebagai Chiba Ambassador digantikan. Jujur agak sedikit sedih karena harus melepaskan jabatan Chiba Ambassador ini dimana seharusnya saya bisa kembali terpilih menjadi Chiba Ambassador jika saya menginginkannya. Namun saya sendiri memutuskan untuk berhenti mengingat bahwa kegiatan saya semakin sibuk dengan perkuliahan yang semakin lama semakin sulit.

Beberapa atribut Chiba Ambassador pun harus rela saya kembalikan ke kantor pemerintah Chiba. Meski kemudian saya menerima atribut baru sebagai tanda saya adalah seorang mantan Ambassador, tapi tentunya sedih juga karena harusnya atribut Chiba Ambassador bisa dijadikan kenang-kenangan. Hu hu hu… (T.T). But anyway konsep ini menarik juga sih sebenernya, karena dengan begitu jadi ketauan kan siapa Chiba Ambassador yang bertugas dan siapa yang mantan Chiba Ambassador.

Atribut Chiba Ambassador

Setahun menjadi Chiba Ambassador setiap bulan kami para Ambassador harus menuliskan laporan. Bisa dibilang laporan tersebut menjadi tolak ukur penilaian kinerja dan performa seorang Chiba Ambassador. Meski belum bisa menjadi yang terbaik, saya cukup puas karena diantara 20 Chiba Ambassador selama saya mejabat, saya bisa berada di posisi top 3.

Posisi pertama kinerja terbaik selama setahun dipegang oleh Ambassador China dengan nilai 1224. Dengan Ambassador China yang satu ini, cukup sering saya kejar-kejaran nilai. Meski sempat unggul di pertengahan, ternyata di akhir kinerja saya harus puas berada di posisi kedua dengan nilai 1021. Dan di posisi ketiga ditempati lagi oleh Ambassador dari China dengan perolehan nilai 742. As the only one Indonesian, I’m proud with that. Meski seharusnya saya bisa berbuat lebih baik daripada sekedar menempati posisi runner up.

Selain tugas bulanan, tugas akhir dari seorang Chiba Ambassador adalah mempresentasikan kinerja kerjanya selama setahun dalam sebuah presentasi. Mengingat kemampuan berbahasa Jepang yang masih belepetan ga karuan dan presentasi yang masih cukup terpaku dengan teks, tentunya agak mustahil untuk saya bisa menjadi presenter terbaik apalagi melakukan outstanding presentation. But… I think I do well enough.

Meski bukan menjadi the best presenter ataupun best of one year performance, saya senang karena diantara 20 Chiba Ambassador, saya adalah satu-satunya Chiba Ambassador yang memperoleh kesempatan diwawancara radio NHK. Thanks to om Rane yang waktu itu sudah mewawancara saya. Buat yang waktu itu ketinggalan dan ga sempat dengar, rekaman wawancaranya masih bisa kalian dengar dan download disini… hehehe *promosi 😛

Terakhir… Untuk menutup perjalanan Chiba Ambassador, banner representative Chiba Ambassador di sisi kanan blog ini mungkin tidak akan nampak lagi disana, mengingat saya bukan lagi seorang Chiba Ambassador. But… saya berharap bisa terus diingat sebagai Chiba Ambassador pertama perwakilan dari Indonesia. Menurut saya pribadi, saya sudah membuat standar yang cukup tinggi untuk seorang Ambassador dari Indonesia. Kedepan jika nantinya ada lagi Chiba Ambassador perwakilan dari Indonesia yang terpilih, saya berharap dia bisa melakukan lebih baik dari apa yang sudah saya lakukan.

So… Who is the next Chiba Ambassador from Indonesia?

*Melihat daftar Chiba Ambassador tahun ini, nampaknya tidak ada perwakilan Ambassador dari Indonesia 🙂

Es Krim Biwa dan Kipas Jepang (Last Chiba Ambassador Tour Part 3)

とみうら枇杷倶楽部(Tomiura Biwa Kurabu) menjadi tempat terakhir yang dikunjungi dalam tur terakhir Chiba Ambassador. Setelah puas melihat taman bunga dan kuil di puncak bukit, tempat terakhir ini menjadi tempat yang paling menarik buat saya pribadi. Tomiura Biwa bisa dibilang sebagai tempat resort untuk bersantai dan membeli oleh-oleh.  Dan yang paling menarik perhatian saya selama disini adalah kami para Chiba Ambassador diberikan kesempatan untuk membuat kipas kayu ala Jepang.

Begitu tiba di Tomiura Biwa kami langsung diminta untuk pergi ke sebuah tempat khusus dimana ditempat tersebut sudah tersedia banyak kertas dengan gambar ala Jepang. Awalnya saya bingung dan tidak mengerti sebenarnya mau ngapain sih disini?! Sampai kemudian saya melihat kerangka kayu dengan bentuk bundar lengkap dengan gunting dan kain.

とみうら枇杷倶楽部

Oh well… mungkin buat prakarya dan masih belom ngeh kalau itu adalah peralatan untuk membuat kipas. Yang jelas waktu itu cuma terlintas pikiran, bahwa gue harus bisa ngerjain prakarya ini. Maklum lah karna masih parno dan ga mau jadi yang paling bodoh diantara yang lain. Krisis percaya diri selalu muncul kalo lagi ada bersama-sama dengan Chiba Ambassador lain. Sampai kemudian diperagakan cara membuat kipas kayu dari Jepang ini barulah saya ngeh apa yang akan kami buat nanti.

Demo membuat kipas kayu jepang

Membuat kipas kayu dari Jepang ini bisa saya bilang susah-susah gampang. Buat saya pribadi bagian tersulit dari membuat kipas ini adalah bagian finishing. Dimana kita harus membuat rapih si kipas agar tentunya memiliki nilai jual nantinya. Penasaran gimana cara membuat kipas kayu ala Jepang? Silahkan simak video berikut ini. Continue reading